Selasa, 03 Maret 2009

Ekspor Terpuruk Kian Dalam

PONTIANAK--Penurunan kinerja ekspor di Kalimantan Barat terus berlanjut. Pada Januari lalu nilai ekspor turun 26 persen ketimbang Desember 2008, yaitu dari USD 38,18 juta turun menjadi USD 28,25 juta. Jika dibandingkan Januari 2008 terhadap Januari lalu, selisih nilai ekspornya mencapai minus 62,43 persen. Turunnya nilai ekspor tersebut lebih disebabkan menurunnya komoditi unggulan, seperti karet, barang dari karet, dan barang dari kayu. Adapun negara yang paling kentara menurunkan impornya terhadap barang dan jasa dari Indonesia, khususnya Kalimantan Barat, adalah China, Jepang dan Korea. Pada Januari 2008 nilai ekspor ke China USD 22,45 juta. Jumlah ini merosot tajam pada Januari 2009, dengan nilai USD 11,56 juta.

Hal yang sama terjadi pula pada Jepang, dimana pada Januari 2008 nilai ekspor ke Negara Matahari Terbit itu mencapai USD 15,02 juta. Memasuki Januari 2009, nilai ekspornya turun menjadi USD 8,86 juta. Sementara untuk Korea, nilai ekspor pada Januari 2008 mencapai USD 10,32 juta. Di akhir Januari 2009, nilai ekspornya turun jadi USD 3,38 juta. “Data terakhir memang menunjukkan bahwa pasar ekspor ke China, Jepang dan Korena saat ini memang tengah lesu. Parahnya lagi, kondisi ini terjadi hampir merata di enamn negara tujuan ekspor kalbar yang lain,” kata Efliza, kepala BPS Kota Pontianak saat menyampaikan berita resmi statistik BPS Kalbar, Senin (2/3) kemarin.

Acara yang digelar di Aula BPS Kalbar itu seyogyanya memang dipimpin langsung oleh Kepala BPS Kalbar Nyoto Widodo. Namun sayang, berhubung yang bersangkutan saat ini tengah menjalani pelatihan di LEMHANAS selama sembilan bulan, maka pelaksanaan acara ekspos BPS Kalbar itu di percayakan kepada Efliza untuk memimpinnya. Di hadapan perwakilan dinas serta instansi terkait lannya, Erliza menerangkan nilai impor Kalbar juga mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada Januari 2009 nilai impor Kalbar turun 24,61 persen di banding Desember 2008 (turun dari USD 4,39 juta menjadi USD 3,31 juta). Bila di bandingkan dengan Januari 2008, nilai impor Kalbar juga mengalami penurunan sebesar 29,76 persen.

10 kelompok barang impor utama yang masuk ke Kalbar pada Januari 2009, kelompok barang yang mengalami peningkatan yang signifikan (dibanding Desember 2008) adalah kertas/karton sebesar 114,66 persen, sayuran sebesar 487,07 persen dan ikan serta udang sebesar 113,21 persen. Dari total nilai impor Januari 2009 (USD 3,31 juta), 96,09 persen diantaranya berasal dari Asia, dan 3,67 persen sisianya berasal dari Amerika Serikat dan Mexico. “Impor dari Malaysia dan China masih merupakan pemasok terbesar bagi pasar dalam negeri Indonesia, khususnya Kalbar, dengan nilai USD 2,50 juta atau 75,41 persen dari keseluruhan nilai impor Kalbar,” terang Erliza. Neraca perdagangan luar negeri Kalbar pada periode Januari 2009 mengalami penurunan sebesar 26,16 persen, di banding Desember 2008 atau mengalami defisit sebesar USD 8,85 juta. Bila di bandingkan Januari 2008, penurunan tetap saja terjadi secara signifikan, yakni sebesar 64,61 persen.(go)

Sumber: www.pontianakpost.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar